SEJARAH MOTIF BOMBA PALU

Keragaman motif kriyawastra khas Palu di Lembah palu Sulawesi  Tengah sangat dinamis dan memiliki keragaman yang tinggi. Keragaman khas kriyawastra Lembah Palu menjadi milik masyarakat yang kebetulan di ciptakan secara awal di Tavaeli Palu oleh seorang Putri Manukaluli sebagai seorang raja perempuan di kerajaan Tavaeli.

Sejarah munculnya motif bunga Bomba  adalah seorang  Langganunu perempuan bernama  Putri Manukaluli, seorang Langganunu perempuan dari Boya Peramba Tavaeli. Motif ini pada awalnya di mulai dari kulit kain kayu yang biasa di sebut orang Kaili dengan sebutan  Ivo atau kayu Ivo. Mulai dari kulit kain kayu, hingga sutera dan kain sarung Bomba. Setelah terbentuk Patanggota di kerajaan Tavaeli kemudian di ciptakan lagi motif Bomba kota.

Keragaman itu kelihatan pada berbagai corak ragam yang dapat di sebutkan : Berdasarkan Teknik pembuatan dan corak khas motif kriyawastra masyarakat kaili di Lembah Palu Sulawes Tengah yaitu, Timbavo, Bulelenga, Sisuru Tene, Pula Nakoto, Katupa, Bungamputi, Vumbu Nu Banua, Polagia, Tavanggadue, Gabe, Bingka, Bako-bako, Opa Lambori, Tavanggapa, Kavari, Tagambe, Bulelenga, Mbetue, Taiganja, Barubangga, Paku, Poindokapa, Pajananga, Olu Nu Ranted an Sabe.

Pusat penelitian Universitas Tadulako menemukan corak dan Motif Baju kaili di Negeri Belanda yang di Inventarisir oleh KITLV Belanda sebanyak 30 motif. Hal ini membuktikan bahwa tingkat keragaman dan diferensasi motif kriyawastra Lembah Palu Sulawesi Tengah sangat bervariasi. ( Balitbangda Kota palu) (IMAM BASUKI)

Bagikan Artikel Ini
Baca juga:  Workshop Rawat Tenun Donggala Desa Towale