Menenun Kain Kaum Urban

Usaha kain tenun di Nusantara mengalami transformasi. Banyak produk yang diwariskan turun temurun tersebut juga berubah seiring pergantian zaman.Hasilnya tak melulu digunakan sebagai sarung, pakaian dan lainnya,tapi berkembang sedemikian rupa sesuai kebutuhan masyarakat.

Misalnya trend di beberapa daerah, tenunan kain itu dimodifikasi menjadi kain yang disebut batik. Motif dan coraknya pun macam-macam. Dsesuaikan dengan ciri khas atau ikon setiap kota atau daerah di Indonesia. Nah,berikut ini catatan perjalanan penulis menelusuri usaha batik di Bekasi, daerah yang menjadi penyangga kota metropolitan Jakarta.

Memang, kalau orang bicara soal kain batik maka batik Bekasi tak sementereng dengan nama besar seperti batik Solo atau pun batik Pekalongan. Meskpun begitu, ia tetap meyakinkan bahwa batik Bekasi ini memiliki pola unik yang berasal dari keberagaman budaya dari “Kota Patriot” (julukan kota Bekasi,red) tersebut yang tentu tidak dimiliki oleh batik lainnya di Indonesia.

“Butuh konsistensi bang…! Itulah yang saya lakukan untuk tetap merawai spirit teman-teman perajin batik Bekasi,” ujar Barito Hakim Putra yang menginisiasi terbentuknya Komunitas Batik Bekasi (Kombas). Bagi Barito, begitu  ia akrab disapa, dirinya “memanggil” para generasi muda Bekasi agar tidak ragu merancang hidupnya dengan terjun sebagai wirausaha dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal. “Kombas” bisa dibilang wadahnya perajin dan pecinta Batik Bekasi. Disini, kata Barito, Batik Bekasi terus dilestarikan dan diperkenalkan ke masyarakat luas lewat berbagai event pameran dan pelatihan.

Diceritakan Barito bahwa “Kombas” terbentuk awal nya di tahun 2009. Mereka yang ada di komunitas itu berpikir apakah Bekasi punya batiknya atau tidak? Untuk menjawabnya, Barito dan kawan-kawan pun lantas melakukan riset dan mencari pengrajin batik yang ada di Bekasi. “Bisa dibilang Kombas lahir karena kepedulian kita terhadap batik, khususnya Batik Bekasi,” kisah mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Mulia Pratama Bekasi ini.

Baca juga:  History Tenun Taopa Parigi Moutong

Batik Bekasi pun dikembangkan menuju usaha bersama. Melalui wadah Kombas dirangkul para pengrajin batik Kota Bekasi. Batik-batik yang ditampung dalam koperasinya merupakan batik hasil karya para pengrajin lokal Kota Bekasi. Di Kombas sendiri ada batik cap dan tulis, printing yang semuanya akan dibuat tergantung dari konsumen. Diharapkan Batik Bekasi dapat terus eksis dan dilestarikan, tidak hanya oleh masyarakat Bekasi tetapi masyarakat luas.

Seperti halnya batik lainnya, Batik Bekasi memiliki ciri khas yang terlihat dari 12 pakem yang dimiliki. Untuk motif Batik Bekasi, floranya seperti bambu, bunga Teratai, pohon kecapi. Dan faunanya ada gabus, burung mandar, ikan betok, ikan sepat, lele dan lainnya. Dari budayanya seperti Blantek, alat musiknya seperti terompet. “Untuk yang 12 motif batik Bekasi telah dipatenkan dan motif-motif dalam Batik Bekasi terus berkembang,” kata Barito.

Selain itu, Batik Bekasi memiliki corak warna cerah. Warna cerah ini berkaitan dengan kota bekasi sebagai kota patriotik. Dengan warna cerah diharapkan yang menggunakan Batik Bekasi akan semangat dan termotivasi. *** (Rusman Madjulekka).

Bagikan Artikel Ini