DONGGALA-Setelah sempat tertunda akibat pandemi covid, akhirnya Galeri Tenun Donggala di Desa Towale diresmikan oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bank Indonesia (BI), Abdul Madjid Ikram, Sabtu (11/9).
Persmian ditandai pengguntingan pita dilakukan Abdul Madjid didampingi Kades Towale, Muhammad Subhan dan disaksikan Ketua Asosiasi Tenun Donggala dan sejumlah pengrajin tenun sarung Donggala. Selanjutnya menyaksikan pameran kain tenun bentuk sarung berbagai motif hasil produksi pengrajin Desa Towale yang kini telah mengisi galeri. Selain itu secara simbolis saat peresmian dihadirkan pula seorang pengrajin kain untuk memperagakan bagaimana proses pembuatan kain dari helai demi helai benang.
Kepala BI Perwakilan Sulteng, Abdul Madjid Ikram dalam sambutannya menyatakan apresiasi dan kebanggaan terhadap eksistensi pengrajin tenun Desa Towale. “Bantuan pembangunan galeri tenun dari BI ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pembinaan kerajinan tenun agar terus lestari dan juga dapat meningkatkan produktivitas untuk ekonomi masyarakat,” kata Abdul Madjid.
Menurutnya, keberadaan galeri ini sebagai shouroom untuk menampilkan berbagai hasil produk tenun Donggala di Towale. Semoga bukan hanya dalam bentuk sarung tapi bisa dikreasi untuk produk lainnya agar lebih berkembang. Tentunya dengan harapan ke depan adanya galeri dapat dikelola secara baik dan terus berkesinambungan. Terutama menjadi tempat orang singgah ketika lewat dari Sulawesi Barat atau dari Palu dapat berbelanja di galeri ini. Karena itu, kata Abdul Madjid harus dikelola dan ditampilkan lebih baik lagi agar memiliki daya tarik.
“Kami berharap pula agar sarung Donggala semakin dikenal bukan hanya di Sulawesi Tengah, tapi harus diupayakan lebih dikenal luas secara nasional,” harap Abdul madjid.
Di tempat yang sama Kepala Desa Towale, Muhammad Subhan saat memberi sambutan, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih pada pihak BI yang telah membangun dan memperhatikan Desa Towale dengan dibangunnya galeri tenun.
Hal tersebut memperkuat posisi Desa Towale yang disiapkan sebagai desa wisata yang didukung berbagai obyke wisata alam, sekaligus di jadikan desa tenun. “Ini merupakan satu kebanggaan dari banyak desa yang telah dikaji oleh peneliti dari Universitas Tadulako, ternyata Desa Towale yang ditetapkan memiliki kelayakan untuk jadi desa wisata. Hal ini diperkuat dengan salah satu potensinya berupa keberadaan tradisi tenun Donggala,” jelas Muhammad Subhan. (JAMRIN AB)

